Kamis, 31 Maret 2011

Si Ember dan Si Pipa

Dahulu kala di desa terpencil ada 2 orang bernama si Ember dan si Pipa.
Suatu ketika, desa mereka kekurangan air, sementara sumber mata air terdekat ada di bukit yang berjarak jauh sekali dari desa itu.
Kepala desa lalu menawarkan kerja pada si Ember dan si Pipa untuk mengambil air dari sumber air di bukit untuk dibawa ke tempat penampungan air di desa.
Mereka akan mendapatkan upah sebanyak air yang mereka bawa.

Mulai keesokan harinya si Ember dan si Pipa pergi ke bukit mengambil air dengan menggunakan ember, dan kembali berjalan kaki pulang ke desa untuk mengisi tempat penampungan air di desa, setiap harinya mereka pergi bolak balik ke bukit untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Setelah berjalan beberapa hari, mereka mulai mengatur strategi agar dapat menghasilkan lebih banyak uang. Si Ember akhirnya memutuskan untuk menggunakan ember yang lebih besar sehingga dia dapat membawa lebih banyak air lagi. Sementara tidak demikian dengan si Pipa. Dia lebih memikirkan untuk membangun sistem pipa air yang dapat secara langsung menyalurkan air dari bukit ke desa.

Sejak saat itu, si Ember mendapatkan uang jauh lebih banyak. Sementara si Pipa malah mengurangi pendapatannya, karena dia hanya dapat membawa sedikit air dari bukit ke desa, dan dia menggunakan sisa waktunya untuk merencanakan dan membangun saluran pipa.

Si Ember sangat puas dengan hasil kerja nya, kini dia dapat membeli hewan ternak dan rumah yang lebih besar. Sementara si Pipa tetap hidup dalam kesederhanaan, karena dia tidak menghasilkan banyak uang.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Akhirnya selesailah saluran pipa yang dibuat oleh si Pipa.

Sudah bisa ditebak kan gimana akhir cerita ini?

Si pipa kini mendapatkan uang berlimpah. Bahkan ketika dia tidak sedang berada di sekitar desa, saluran pipanya tetap menghasilkan uang untuk si Pipa tanpa kehadiran si Pipa. Sementara si Ember, semakin bertambahnya usia, semakin lama dia tidak sekuat dulu lagi untuk membawa banyak air.
***********************************************

Mari kita sambungkan cerita di atas dengan bisnis yang kita jalankan saat ini.
Salah satu keunggulan dari bisnis Network Marketing adalah: anda dapat memiliki
pendapatan dari jaringan anda secara terus menerus, bahkan ketika anda telah pensiun.

Apa ini berarti kita dapat menghasilkan uang tanpa kerja?
No Way. Rasanya tidak ada bisnis yang dapat menghasilkan uang tanpa kerja keras.
Begitu juga dengan bisnis yang kita jalani ini.

Bayangkan jika anda menggunakan 3 sampai 6 tahun ke depan untuk membangun jaringan
anda. Anda bersusah payah saat ini untuk membangun jaringan.
Mungkin dalam jangka waktu 10 tahun anda akan pensiun dengan uang pensiun yang
lebih dari cukup.

Masih ingat 4 simple step yang dijelaskan di training?
Misalkan anda hanya perlu mencari 4 downline di bulan pertama.
Lalu di bulan kedua anda membantu downline anda untuk masing-masing mendapatkan
4 downline dan seterusnya.
Di akhir bulan ke 4, anda akan memiliki Rp. 2.000.000 - Rp. 4.000.000 per bulan

Saya bisa saja bilang anda PASTI akan dapat Rp. 4.000.000 per bulan..
tapi saya tidak mau menjual mimpi..
angka Rp. 4.000.000 adalah angka jika semua downline anda benar2 bisa mendapatkan
4 downline di bulan pertama dan semua belanja 75 BP per bulan.

Pastinya ada yang tidak bisa memenuhi hal tersebut oleh sebab itu saya lebih senang
memakai angka Rp. 2.000.000 / bulan.

Let's get real... apa yang perlu anda lakukan untuk dapat mencapai semua ini?
Tentunya anda harus membangun jaringan!!
Bukan hanya menjual produk.
Jika anda hanya menjual produk, anda tidak akan mencapai pasif income seperti
ilustrasi di atas.

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk membangun jaringan. Beberapa orang
fokus menawarkan bisnis, beberapa orang fokus menjual barang baru menyeleksi
klien untuk selanjutnya ditawarkan bisnisnya. Apapun cara yang cocok untuk
anda, anda harus ingat, anda HARUS membangun jaringan.

Berikut beberapa point yang diharapkan dapat membantu anda membangun jaringan:
1. Konsisten.
Anda harus konsisten dalam menjalankan bisnis ini.
Jika anda belum memiliki 4 downline, anda harus terus berpromosi sampai anda
mendapatkan 4 downline. Jangan berhenti berpromosi sampai anda mendapatkan
4 downline.
Jika anda sudah memiliki 4 downline, anda harus terus konsisten membantu downline anda
Dan jangan lupa, anda pun harus terus konsisten memakai produk2 Oriflame.
Belanja 75BP per bulan agar anda mendapatkan performance discount nya.

2. Motivasi.
Hujani diri anda dengan motivasi dan pikiran-pikiran positif dari lingkungan anda.
Anda bisa berkumpul dengan orang-orang yang berpikiran positif.
Membaca buku-buku atau artikel-artikel motivasi. Menghadiri seminar atau
training-training. Dan akhirnya mengasah kemampuan anda untuk memotivasi orang lain.

3. Helping People To Help You
Di sini maksud saya adalah membantu downline anda. Downline anda adalah aset anda.
Jangan pernah sepelekan downline anda. Selalu bekerja sama dengan mereka, bantu
mereka, bimbing mereka, beri mereka motivasi. Be their friends, NOT their boss.....

4. Believe
Percayalah akan bisnis yang anda jalankan ini. Bentuklah pikiran yang positif
akan bisnis ini. Perkaya diri anda dengan pengetahuan produk dan teknik-teknik
menjalankan bisnis. Ingat selalu akan tujuan anda, dan percayalah bahwa bisnis
ini dapat membawa anda mencapai tujuan anda.

5. Database
Kumpulan data sangat berperan penting dalam bisnis ini.

Database prospek, taukah anda prospek mana yang sangat berminat tetapi belum
cukup modal? taukah anda prospek mana yang pernah berkata akan join bulan depan?
apakah anda selalu mempunyai data yang cukup untuk memfollow up prospek?

Database klien,
Taukah anda klien mana yang sudah lama tidak belanja?

Database downline, taukah anda kapan ulang tahun downline anda?
taukah anda apa goal downline anda? taukah anda apa kendala downline anda?
taukah anda downline yang akan dimatikan web nya karena tidak belanja 50BP
atau tidak ada penambahan 3 downline di group nya?

Jika anda telah memiliki database yang baik, maka anda akan memiliki tugas
harian yang lebih mudah. Anda tau kapan harus memfollow up prospek, kapan
harus menghubungi klien, dan kapan harus memotivasi downline.

6. Alur Informasi
Dalam bisnis network marketing, informasi diberikan dari upline ke downline.
Ini tidak berarti anda harus bergantung pada upline anda. Tapi ini pun berarti
anda wajib memberikan informasi kepada downline anda. Taukah anda promosi
bulan ini? Apakah semua downline anda tau juga promosi bulan ini?

7. Pemakai Setia
Apa yang terjadi jika anda sudah membangun jaringan yang besar, tetapi tidak
ada seorang pun yang memakai produk? Anda harus menjadi pemakai produk dan
anda harus dapat membuat jaringan anda melakukan hal yang sama.

Keunggulan Besar Bisnis Pemasaran Jaringan

"KEUNGGULAN BESAR bisnis pemasaran jaringan adalah Anda tetap bisa bekerja dan sekaligus membangun bisnis sendiri secara paruh waktu. Investasi dan resikonya juga jauh lebih KECIL serta tersedia pendidikan dan dukungan yang membimbing Anda meraih kesuksesan. Selain itu, sistem pemasaran jaringan adalah PIRAMIDA TERBALIK sehingga puncak sistemnya terbuka bagi siapa saja. Tidak seperti sistem korporat tradisional yang berbentuk piramida, yang hanya mengijinkan satu orang mencapai puncak perusahaan." (Robert T. Kiyosaki, "Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping People")


Bisnis network marketing atau pemasaran jaringan ternyata memiliki BANYAK keunggulan besar. Bahkan penulis buku terkenal "Rich Dad Poor Dad", Robert T. Kiyosaki, meruntuhkan prasangka banyak orang selama ini yang menganggap bisnis pemasaran adalah bisnis bersistem piramida yang hanya menguntungkan orang yang berada di puncak bisnis tersebut.

Dalam bukunya, "Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping People" Kiyosaki justru menyatakan sistem pemasaran jaringan adalah piramida terbalik. Artinya, fokus utama bisnis ini adalah membawa makin banyak orang di kuadran business owner menuju puncak atau dengan kata lain puncak sistem terbuka bagi siapa saja.

Sebaliknya, sistem korporat tradisional yang selama ini kita kenal, justru adalah perusahaan dengan sistem piramida. Dalam bisnis tradisional ini, fokusnya adalah memiliki para karyawan (employee) dan orang yang bekerja sendiri (self-employee) untuk bekerja pada mereka. Dan sistem ini hanya mengijinkan satu orang saja mencapai puncak perusahaan.

Sedangkan pada sistem pemasaran jaringan, yang menjadi salah satu kelebihannya adalah Andalah yang akan menciptakan aset. Yaitu, para pemilik bisnis sendiri (business owner) yang lain bekerja di bawah Anda dan tugas mereka kemudian adalah menciptakan para business owner lainnya bekerja di bawah mereka.

Karena itu, Kiyosaki menganjurkan kepada semua karyawannya untuk mempertimbangkan pemasaran jaringan sebagai bisnis paruh waktu mereka, sementara mereka juga bekerja pada bisnisnya secara purnawaktu.

Hal ini berarti bisnis pemasaran jaringan mengijinkan setiap orang yang terlibat di dalamnya berada di dalam kuadran B (business owner), sekaligus juga berada di kuadran E (employee). Kuadran B ini sering disebut-sebut Kiyosaki di seri buku-bukunya terdahulu sebagai kuadran yang bisa membawa orang menjadi ultrakaya.

Untuk menjadi orang yang ultrakaya, menurut Kiyosaki, seseorang harus terlebih dahulu berada di kuadran B (business owner) dan I (investor). Namun biasanya hanya orang-orang kaya sajalah yang bisa berada di kuadran I. Karena untuk memperoleh investasi terbaik dibutuhkan uang yang sangat banyak. Sedangkan untuk berada di kuadran B, seseorang harus memiliki modal yang besar, dasar karakter dan kecerdasan emosional yang sangat bagus.

Artinya jika seseorang ingin berpindah dari kuadran E menuju kuadran B, maka dia membutuhkan perubahan secara mental, emosional, fisik dan spiritual. Karena itulah, Kiyosaki menyatakan mengapa rancangan pendidikan sebuah perusahaan pemasaran jaringan lebih penting dibandingkan produk dan rancangan kompensasinya.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Kiyosaki terhadap pebisnis-pebisnis sukses, faktor karakter dan kecerdasan emosional adalah faktor utama kesuksesan mereka. Begitu mereka memiliki karakter sebagai orang sukses, maka kesuksesan bisnis datang dengan sendirinya. Karena itulah, Kiyosaki menyarankan orang untuk memasuki bisnis pemasaran jaringan yang
menyediakan pendidikan yang bagus untuk mengembangkan kecerdasan emosional, sekaligus keahlian bisnis Anda.

Di samping itu, bisnis jaringan juga mendidik orang yang bergabung dengan mereka untuk menjadi pemimpin. Nilai kepemimpinan inilah yang dinilai Kiyosaki begitu sangat berharga dalam menjalankan sebuah bisnis. Namun selain itu juga, Anda akan didampingi mentor yang akan selalu membimbing Anda, sehingga Anda tidak akan pernah merasa sendirian dalam menjalankan bisnis ini.


Berubahnya Aturan Dunia

Selain kelebihan pendidikan pembangunan karakter dan kecerdasan emosional, kelebihan lainnya dari bisnis pemasaran jaringan ini adalah investasi dan resikonya LEBIH KECIL dibandingkan bisnis tradisional. Karena, seperti Kiyosaki saja harus menghadapi kegagalan dua kali dan kerugian ratusan ribu dollar sebelum memperoleh kesuksesan seperti sekarang.

Namun, Kiyosaki mengingatkan untuk BERHASIL di bisnis pemasaran jaringan ini, sebaiknya motivasi utama bergabung dengan bisnis ini adalah untuk membantu diri sendiri sebagai ALASAN PERTAMA dan membantu orang lain sebagai ALASAN KEDUA.

Karena menurut Kiyosaki, kebanyakan orang bergabung hanya untuk mencari uang. Dan kalau mereka tidak mendapat uang dalam beberapa bulan atau tahun pertama, mereka menjadi patah semangat, berhenti dan sering kali menyebarkan kejelekan tentang industri pemasaran jaringan.

Kiyosaki juga menambahkan..

"keunggulan bisnis ini tidak diukur dengan seberapa banyak uang Anda peroleh, tetapi berapa banyak orang yang Anda bantu dan berapa banyak hidup orang yang Anda ubah. Karena memang ironinya, semakin banyak orang yang Anda bantu mengubah hidupnya, Anda semakin kaya."


Salah satu teori yang mendukung keunggulan bisnis pemasaran jaringan ini adalah HUKUM METCALF yang diciptakan oleh Robert Metcalf, pencipta ethernet (sebuah sistem dalam jaringan komputer). Hukum ini berbunyi :

Nilai ekonomis sebuah jaringan = Jumlah Pengguna²

Dalam sebuah perumpamaan yang sederhana, jika di dunia ini terdapat hanya satu buah telepon maka tidak ada nilai ekonomis pada telepon tersebut. Namun jika ada 2 telepon, menurut Hukum Metcalf nilai ekonomisnya menjadi pangkat 2. Dan bila ada telepon ketiga, maka nilai ekonomis jaringan itu sekarang 9. Artinya, nilai ekonomis sebuah jaringan naik menurut DERET UKUR, bukan deret hitung. Dan inilah yang menjadi kekuatan dan nilai bisnis jaringan.

Namun, dari semua keunggulan tersebut, yang paling mengejutkan adalah prediksi diungkapkan oleh Kiyosaki dalam bukunya "Rich Dad's The Business School For People Who Like Helping People". Kiyosaki memprediksikan kemungkinan kuat pasar saham Amerika Serikat akan kolaps, kalau tidak terjadi lebih cepat. Tahun 2010 merupakan tolok ukur, karena di tahun tersebut para generasi baby boomers akan mulai pensiun di Amerika. Ketika itu terjadi, kemungkinannya adalah pasar saham akan mulai mengempis.

Mengapa pasar saham akan mengalami pengempisan? Ledakan pasar saham sejak tahun 1990 hingga 2010 digerakan para boomers yang membelanjakan uang mereka selama masa penghasilan puncak dan menaruh uang dalam pasar saham untuk pensiun. Pada tahun 2010, peningkatan pesat itu kemungkinan akan berhenti. Ini artinya, para boomers tersebut akan kehilangan mimpi mereka terjamin secara finansial selama pensiun. Sementara itu juga, dibutuhkan waktu sekitar 25 tahun untuk memulihkan pasar saham.

Kejatuhan ini pun akan segera membawa efek snow balls berupa kebangkrutan sehingga makin banyak orang takut diberhentikan dari pekerjaan mereka. Pada saat itulah, makin banyak orang yang sadar bahwa Era Industri telah BERLALU dan aturan dunia sudah BERUBAH untuk selama-lamanya.

Pada Era Industri, aturannya dalah Anda bekerja keras dan PERUSAHAAN serta pemerintah yang akan mengurus Anda. Sedangkan pada Era Informasi, aturannya adalah Anda akan mendapatkan yang terbaik dengan mengurus diri sendiri. Maka mereka pun mencari peluang jaminan finansial pada bisnis jaringan.

Menurut Kiyosaki, sepanjang sejarah, kebangkrutan mengikuti semua peningkatan secara pesat. Hal ini bisa menjadi berita baik bagi sebagian orang sekaligus berita buruk bagi sebagian orang lainnya. Namun, bagi bisnis pemasaran jaringan, dunia adalah wilayah kita. Jika kita memiliki bisnis pemasaran jaringan internasional, kebangkrutan bisa menjadi berita baik sebagaimana halnya dengan peningkatan pesat ekonomi. Itulah beberapa alasan, mengapa Kiyosaki melihat MASA DEPAN industri pemasaran jaringan semakin cerah.

Kesimpulan:

Mengapa bisnis pemasaran jaringan lebih unggul?

Sistem bisnis pemasaran jaringan adalah PIRAMIDA TERBALIK, yang puncaknya terbuka bagi siapa saja.

Bisnis pemasaran jaringan membuat orang berada pada kuadran B (business owner) -kuadran tempat orang-orang ultrakaya- sekaligus juga berada pada kuadran E (employee).

Rancangan pendidikan pada bisnis pemasaran jaringan bagus untuk membangun karakter dan kecerdasan emosional seseorang, sekaligus juga keahlian bisnis mereka.

Bisnis pemasaran jaringan mendidik orang yang bergabung di dalamnya menjadi seorang pemimpin.

Anda didampingi mentor yang akan selalu membimbing Anda, sehingga Anda tidak akan pernah merasa sendirian dalam menjalankan bisnis ini.

Investasi dan resiko bisnis pemasaran jaringan LEBIH KECIL dibandingkan membangun bisnis korporat tradisional.

Semakin Anda membantu diri sendiri dan membantu orang lain dalam bisnis pemasaran jaringan, maka Anda akan semakin bertambah kaya.

Kekuatan dan nilai bisnis jaringan selaras dengan DERET UKUR dan hukum Metcalf : Nilai ekonomis sebuah jaringan = Jumlah Pengguna².

Era Industri sudah berlalu dan aturan dunia sudah berubah. Di Era Informasi ini, bagi bisnis pemasaran jaringan internasional, kebangkutan bisa menjadi berita baik sebagaimana halnya peningkatan pesat ekonomi.

Lalu kenapa d'BC Network menjadi pilihan bisnis jaringan yang tepat?

d'BCN memasarkan Oriflame yang mana sudah terbukti keahliannya dalam bisnis jaringan.
d'BCN melakukan praktek internet marketing, dimana membuat anda bisa mengerjakan bisnis ini hanya dari depan komputer anda.
Pengalihan belanja bulanan membuat anda tidak perlu mengeluarkan modal yang besar.
Sistem d'BCN untuk mencari 4 down.line dan membimbing mereka akan melatih anda menjadi seorang pemimpin.

Rabu, 30 Maret 2011

Fungsi Manajemen PT. Indofood

1. Planing (Perencanaan)

INDOFOOD
Production Planning (PP) / Perencanaan Produksi menggunakan SAP
Indofood (http://www.indofood.co.id), adalah perusahaan
pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14 pabrik
termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga
beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliar
paket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan
perusahaan. Gunawan Samahita, Chief Information and Knowledge Officer Indofood,
menjelaskan “Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang di produksi oleh Food Ingredient Division (FID).

Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga
akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari
mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dan
dijadwalkan dengan sebaik mungkin.

Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi
bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Planner
and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAP
BW)

2. Organizing (Struktur Organisasi)

Struktur organisasi perusahan merupakan struktur organisasi fungsionalsanstaff. Salah satu alat bagi pemimpin untuk mencapai tujuan perusahan adalahadanya organisasi yang baik, dalam arti sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Setiap organisasi yang dilaksanakan selalu berhubungan dengan strukturorganisasi yang dibentuk agar menciptakan suatu pola dapat mempertinggiefisiensi kerja, sehingga organisasi bertujuan untuk menciptakan hubungan baik antara setiap bagian dari kelompok kerja tersebut. Sebelum membicarakanmasalah bidang operasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Tanjung Morawa,terlebih dahulu penulis gambarkan struktur organisasi perusahaan gunamemberikan gambaran lebih jelas tentang kegiatan perusahaan ini sebagai berikut:

3. Direction (Pengarahan)

Pengarahan adalah suatu proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada karyawan agar dapat bekerja keras dan giat membimbing mereka dalam melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui pengarahan , seorang manajer menciptakan komitmen mendorong usaha-usaha yang mendukung tercapainya tujuan . Ketika gairah keraja karyawan menurun seorang manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat kerja mereka
dengan memahami factor penyebab turunnya gairah kerja.

Leadership (Kepemimpinan)

Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota
kelompok lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok/organisasi
Salah satu upaya pemimpin untuk menggerakan para staf agar dapat bekerja sesuai dengan rencana dan ke- bijakan pimpinan, adalah dengan memberikan pengarahan.
Dalam memberikan pengarahan agar dapat efektif, diperlukan teknik-teknik yang tepat, sehingga dapat menge- nai sasaran dan mencapai tujuan yang diinginkan. Tiga hal yang berhubungan dengan pengarahan,
yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan Komunikasi.

4. Motivation (Pemotivasian)

Pemotivasian adalah upaya yang dilakukan oleh
pimpinan dalam rangka mengarahkan segala sumber daya dan potensi manusia (tenaga kerja/karyawan) agar dapat be- kerja secara produktif, sehingga dapat mencapai dan mewu- judkan tujuan yang telah ditetapkan.

Pemberian motivasi dapat dilakukan melalui bebe-
rapa hal :
1) Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang
layak, dan tepat waktu kepada karyawan;
2) Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang, keahlian/ketrampil- an dan kemampuan karyawan;
3) Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan, hadiah dan sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan hasil kerjanya;
4) Membuka selebar-lebarnya kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam memajukan perusa- haan. Kemudian, sekecil apapun partisipasi yang disumbangkan karyawan, tetap diperhati- kan dan dihargai selayaknya;
5) Mendorong dan membantu setiap karyawan da-
lam pengembangan karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya,
yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan;
6) Memberikan pengakuan dan penghargaan beru- pa pujian langsung, surat penghargaan, bintang jasa, kenaikan gaji, memberikan uang/tunjang- an pembinaan, hadiah dan sebagainya kepada karyawan yang menunjukan prestasinya;
7) Menciptakan suasana yang nyaman, aman dan sehat dalam bekerja, sehingga para karyawan merasa betah berada di tempat kerja. Upaya ini dilakukan antara lain menyediakan sarana dan peralatan kerja yang cukup/memadai, mencipta- kan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, aman dan indah

5. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan (Controlling, Evaluating)merupa kan
fungsi manajeman yang kelima setelah perencanaan, motivasi,
pengorganisasian dan pengarahan. Apabila rencana sudah
disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa banyak kendala-kendala yang ditemui, adakah kesalahan adakah penyelewengan dan sebagainya, untuk mengetahui
semua ini maka diperlukan tindakan pengawasan

6. Reporting (Laporan)

Reporting dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan.

7. Forecasting (Ramalan)

Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan mengistemasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan kesenjangan waktu ( timelag ) antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan begitu penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.
Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat.

8. Evaluasi (Penilaian)

Evaluasi adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan. Secara rinci dapat disampaikan.

9. Analisa

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian SDM dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Manajemen sumberdaya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.

Tujuan-tujuan MSDM meliputi: Tujuan Organisasional, Tujuan Fungsional, Tujuan Sosial, Tujuan Personal. Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.

Aktivitas manajemen Sumberdaya Manusia meliputi perencanaan dan analisis sdm, kesetaraan kesempatan bekerja, perekrutan/staffing, pengembangan sdm, kompensasi dan keuntungan, kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja, hubungan tenaga kerja dan buruh / manajemen Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, sangat penting perannya digunakan oleh manajemen perusahaan sebagai bahan dasar sebelum mengambil sebuh keputusan keuangan perusahaan. Dari melakukan analisis terhadap laporan keuangan, manajemen dapat melihat dimana kondisi perusahaan yang sebenarnya dipasar. Dalam melakukan analisa, manajemen dapat menggunakan berbagai macam cara, namun yang paling mudah adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan perusahaan.
Begitu pentingnya peran analisa laporan keuangan, maka sanat menarik apabila dilakukan penelitian mengenai seberapa penting peran analisa laporan keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Metode yang dilakukan dalam penulisan artikel ilmiah ini dilakukan dengan menggunakan study literatur terhadap PT Indofood Sukses Makmur, Tbk.

Hasil akhir dari penulisan artikel ilmiah ini adalah, bahwa peran analisa laporan keuangan dengan menggunakan analisa berdasarkan rasio sangat membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan keuangan perusahaan. Namun, perlu diketahui juga angka-angka dalam laporan keuangan tersebut mempunyai makna tersendiri didalamnya karena angka negatif bukan berarti menunjukkan posisi perusahaan dalam posisi yang kurang menguntungkan.

Keywords: laporan keuangan, analisa laporan keuangan, pengambilan keputusan
keuangan, keputusan keuangan perusahaan.

Analisis SWOT PT. INDOFOOD

ANALISIS SWOT PT. Indofood

KEKUATAN

1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal

KELEMAHAN

1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi

PELUANG

1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

ANCAMAN

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk

Sentralisasi

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.

Pengangguran

Pengangguran


A.Latar Belakang

Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Fenomena itulah yang menjadi keprihatinan Pakar Pendidikan Jatim Daniel M. Rosyid dan Ketua Departemen Ekonomi Syariah Universitas Airlangga Sri Kusreni yang menyatakan pengangguran di Indonesia pada tahun 2008 ini sudah mencapai 12 juta jiwa.

Memang masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan karena faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi.

Hal ini akibat dari krisis finansial yang memporak-porandakan perkonomian nasional, banyak para pengusaha yang bangkrut karena dililit hutang bank atau hutang ke rekan bisnis. Begitu banyak pekerja atau buruh pabrik yang terpaksa di-PHK oleh perusahaan di mana tempat ia bekerja dalam rangka pengurangan besarnya biaya yang dipakai untuk membayar gaji para pekerjanya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu terjadinya ledakan pengangguran yakni pelonjakan angka pengangguran dalam waktu yang relatif singkat.

Awal ledakan pengangguran sebenarnya bisa diketahui sejak sekitar tahun 1997 akhir atau 1998 awal. Ketika terjadi krisis moneter yang hebat melanda Asia khususnya Asia Tenggara mendorong terciptanya likuiditas ketat sebagai reaksi terhadap gejolak moneter di Indonesia, kebijakan likuidasi atas 16 bank akhir November 1997 saja sudah bisa membuat sekitar 8000 karyawannya menganggur. Dan dalam selang waktu yang tidak relatif lama, 7.196 pekerja dari 10 perusahaan sudah di PHK dari pabrik-pabrik mereka di Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, dan Sumatera Selatan berdasarkan data pada akhir Desember 1997.

Ledakan pengangguranpun berlanjut di tahun 1998, di mana sekitar 1,4 juta pengangguran terbuka baru akan terjadi. Dengan perekonomian yang hanya tumbuh sekitar 3,5 sampai 4%, maka tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1,3 juta orang dari tambahan ngkatan kerja sekitar 2,7 juta orang. Sisanya menjadi tambahan pengangguran terbuka tadi. Total pengangguran jadinya akan melampaui 10 juta orang.
Berdasarkan pengalaman, jika kita mengacu pada data-data pada tahun 1996 maka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 sampai 4% belumlah memadai, seharusnya pertumbuhan ekonomi yang ideal bagi Negara berkembang macam Indonesia adalah di atas 6%.

Jika masalah pengangguran yang demikian pelik dibiarkan berlarut-larut maka sangat besar kemungkinannya untuk mendorong suatu krisis sosial. yang terjadi tidak saja menimpa para pencari kerja yang baru lulus sekolah, melainkan juga menimpa orangtua yang kehilangan pekerjaan karena kantor dan pabriknya tutup. Indikator masalah sosial bisa dilihat dari begitu banyaknya anak-anak yang mulai turun ke jalan. Mereka menjadi pengamen, pedagang asongan maupun pelaku tindak kriminalitas. Mereka adalah generasi yang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan maupun pembinaan yang baik.

Salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran dinegara kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal sehingga ketika mereka kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka kelabakan dan tidak bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal.
Pengangguran intelektual ini tidak terlepas dari persoalan dunia pendidikan yang tidak mampu menghasilkan tenaga kerja berkualitas sesuai tuntutan pasar kerja sehingga seringkali tenaga kerja terdidik kita kalah bersaing dengan tenaga kerja asing. Fenomena inilah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita di mana para tenaga kerja yang terdidik banyak yang menganggur walaupun mereka sebenarnya menyandang gelar.

Salah satu kelemahan dari sistem pendidikan kita adalah sulitnya memberikan pendidikan yang benar-benar dapat memupuk profesionalisme seseorang dalam berkarier atau bekerja. Saat ini pendidikan kita terlalu menekankan pada segi teori dan bukannya praktek. Pendidikan seringkali disampaikan dalam bentuk yang monoton sehingga membuat para siswa menjadi bosan. Kita hanya pandai dalam teori tetapi gagal dalam praktek dan dalam profesionalisme pekerjaan tersebut. Rendahnya kualitas tenaga kerja terdidik kita juga adalah karena kita terlalu melihat pada gelar tanpa secara serius membenahi kualitas dari kemampuan di bidang yang kita tekuni.

Dari latar belakang diatas maka bisa dijadikan rumusan masalah sebagai berikut. “Bagaimanakah strategi dan kebijakan pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran?”.

Menurut Amara Raksasataya mengemukakan kebijaksanaan sebagai suatu taktik dan strategi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena itu suatu kebijaksanaan memuat 3 elemen yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai.
2. Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata dari taktik
atau strategi.
4. Perencanaan SDM.

Perencanaan SDM esensial bagi penarikan, seleksi, diklat dan pengembangan serta kegiatan-kegiatan personalia lainnya dalam organisasi. Perencanaan SDM merupakan serangkaian kegiatan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan kebutuhan tenaga kerja yang tepat.

Bagian kepegawaian harus mengestimasi secara sistematik permintaan dan suplai tenaga kerja organisasi untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Sedangkan tujuan SDM adalah :

a) Memperbaiki penggunaan SDM.
b) Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan organisasi secara efisien.
c) Mengembangkan sistem informasi managemen personalia untuk membantu kegiatan
unit unit organisasi lain.
d) Mengkoordinasikan program-program manajemen personalia dengan kegiatan-kegiatan
unit lainnya.
e) Pengendalian karyawan baru secara ekonomis.

4. Definisi Pengangguran

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

Setengah Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok :

Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.
Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.

B.PEMBAHASAN

Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, listrik, air bersih dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.

Oleh karena itu, apa pun alasan dan bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini masalah pengangguran harus dapat diatasi dengan berbagai upaya.
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :

1. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.

Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.

2. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.

3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.

4. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.

5. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.

6. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.

7. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.

8. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

9. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.

10. Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif

C.KESIMPULAN

Pengangguran adalah problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.
Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik, pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah dunia usaha yang masih lesu.

Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.

Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.

D.REKOMENDASI

1. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.

2. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.

Kamis, 17 Maret 2011

Inderect Speech and Reported Speech

INDERECT SPEECH
indirect speech is indirect sentences, ie sentences that say olehh others (perhaps in a different place and time) based on what was said directly by the first speaker, "Indirect Speech" also known as reported speech or quoted speech.
1. In indirect speech, "The past continuous tense" used with no clause Pls
2. In the British Home, writing quotes use single quotation marks (''), whereas in the American Home, written using the quotation marks ("").
3. 'Should' is used with I and We (the British) have the meanings will not sebaliknya'should 'Would changes to the indirect speech
Example:
a. He said that he would be happya) He said, ‘ I should be happy.’
b. He said that he would be happyb) He said, ‘I shall be happy.’

4. For a universally true statement, we can use the simple
present tense is in the noun clause
Example:
a) He said that the sun rises in the east.
b) He said that the sun rose in the east.

5. If Introductory verb or verb in the main clause in the simple present form, the present perfect or the Dimple future tense, in indirect speech has not changed
Example:
a) He says that he is trying to work carefully.
b) She has said that she will never be late again.
Example:
Direct Speech Indirect Speech
He said (that) he worked hard1) He said, ‘I work Hard.’
He said (that)he was working hard2) He said, ‘I am working hard.’
He said (that) He would work hard3) He said, ‘I will work hard.’
He said (that) he had been working hard4) He said, ‘I was working hard.’
He said (that) he had worked hard5) He said, ‘I worked hard.’
He said (that) he had worked hard6) He said, ‘I have worked hard.’
He said (that) he was going to work hard7) He said, ‘I am going to work hard.’
He said (that) he could work hard8) He said, ‘I can work hard.’
He said (that) he might work hard9) He said, ‘I may work hard.’
He said (that) he might work hard10) He said, ‘I might work hard.’
He said (that) he must/had to work hard11) He said, ‘I must work hard.’
He said (that) he had to work hard12) He said, ‘I have to work hard.’
He told me to work hard13) He said, ‘work hard.’
He said (that) he should work hard14) He said, ‘I should work hard.’
He told me not to leave15) He said, ‘Don’t leave.’
He asked if (wheter or not) I would go.16) He said, ‘Will you come?’
He asked me where I was17) He asked, ‘where are you?’
He said (that) he was talking to his teacher when Ann called him18) He said, ‘I was talking to my teacher when Ann called me.’

REPORTED SPEECH

Reported speech is not directly report what others are saying
Examples:
1.Jane said she was so happy today.
2.The president said he needed a vacation.

Reported speech using the past tense of the direct speech, so if direct speech in the form of present tense, then the reported speech in the form of past tense
Example:
1.Direct Speech - I said, “She is in her office.”
2.Reported Speech - I said she was in her office.

If the direct speech in the form of past tense, then the reported speech using the past perfect form.
1.Direct Speech - I said, “She was in her office at lunchtime.”
2.Reported Speech - I said she had been in her office at lunchtime. atau - I said she was in her office at lunchtime.

In modern English, the form of past perfect is often not necessary to reported speech form of the past, we simply use the simple past tense.
Here are some common forms of the verb in a direct and reported speech

1. Tenses / Reported Speech
2. Simple present: I said, “She is busy”. - I said she was busy.
3. Present continuous:I said, “I am working now”. - I said I was working now
4. Simple past:I said, “She was here this morning”. - I said she was here this morning. ATAU
I said she had been here this morning.
5. Past continuous: I said “She was studying all yesterday” - I said she was studying all
yesterday. ATAU I said she had been studying all yesterday
6. Present perfect: I said, “She has worked here for 5 years.” - I said she had worked here for
5 years.
7. Past perfect: I said, “She had worked here for 5 years.” - I said she had worked here for 5
years.
8. Future: I said, “She will work here from July.” - I said she would work here from July.
9. Future continuous: I said, “We’ll be living here for 6 months.” - I said we would be living
here for 6 months.
10.Can: I said, “She can play the piano well.” - I said she could play the piano well.
That

Reported speech is often given as part of a clause-that, especially in written language and more formal language
Example:
*He said that he would arrive at 10.00.
*He said he would arrive at 10.00.


Both these words mean the same, and That can be eliminated without changing the meaning
source:
http://englishcreation.blogspot.com/2009/06/indirect-speech.html
http://www.1-language.com/englishcourse/unit59_grammar.htm